HAKIKAT TEKNOLOGI
INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASISERTA PERKEMBANGANNYA
DALAM PENDIDIKAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Salah satu landasan dalam pengembangan kurikulum adalah
landasan IPTEK, ini berarti bahwa ilmu penegtahuan dan teknologi secara
langsung akan menjadi materi pendidikan dan secara tidak langsung memberikan
tugas kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan pemecahan
masalah yang dihadapi sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
B.
Tujuan Pembahasan
1.
Dapat memahami dan mengkaji aspek
teoritis maupun praktis yang
2.
berkaitan dengan konsep
komunikasi dan teknologi informasi untuk kepentingan pendidikan.
3.
Dapat memahami hakikat
teknologi informasi dan teknologi komunikasi
serta perkembangannya dalam pendidikan
C.
Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada makalah
ini adalah mengenai hakikat studi mengenai hakikat TIK, peran pendidik dalam
pemanfaatan teknologi informasi, TIK sebagai jembatan menuju realitas
pembelajaran serta perkembangannya dalam pendidikan.
D.
Metodologi dan Sistematika
Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode library
research dengan sumber beberapa artikel yang terdapat di situs resmi internet.Sedangkan
untuk sistematika penulisan, makalah ini dibagi ke dalam tiga bab,yaitu bab
satu berisi pendahuluan, bab dua berisi pembahasan materi dan bab tiga berupa
penutup.
BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT TEKNOLOGI
INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASISERTA PERKEMBANGANNYA
DALAM PENDIDIKAN
A. Teknologi Informasi
1.
Pengertian Teknologi Informasi
Dalam memberikan pengertian para ahli memiliki redaksi
yang berbeda-beda akan tetapi secara subtansi masih bisa dikatan sama. Seperti
yang dikemukakan oleh Everett MR (1986) yang mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan perangkat
keras yang bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan
siapa individu atau banyak orang mengumpulkan, memproses dan saling
mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain.
Selanjutnya Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi
informasi adalah segala bentuk teknologi
yang diterapkan untuk memperoses dan mengirimkan informasi dalam bentuk
elektronis, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat
lunak, pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan
peralatan komunikasi dan jaringan.
Sedangkan Wawan Wardiana (2000) mengemukakan bahwa
teknologi informasi adalah teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
memanipulasi data berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
Dari pendapat-pendapat yang diajukan oleh para ahli di
atas yang sebenarya masih banyak lagi,dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi
informasi adalah sebuah alat atau teknologi yang digunakan untuk memperoleh
informasi. Kesimpulan pengertian ini tak lepas dari arti teknologi dan informasi
dalam kamus bahasa Indonesia.Jika teknologi yang dimaksud menggunakan alat
elektronis yang dapat berupa komputer, maka sangat jelas teknologi informasi
dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengolahan data berupa informasi
dengan menggunakan perangkat komputer yang berfungsi memproses termasuk
menyimpan dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Pemrosesan data (informasi) dengan melalui perangkat komputer akan berkaitan
dengan perangkat lunak dan perangkat keras, dari dua hal inilah proses
berangsung.Di mana perangkat keras menyangkut dengan alat-alat fisik, sedangkan
perangkat lunak berupa aplikasi yang dimiliki komputer yang bertujuan untuk
mengatur perangkat keras dalam bekerja.
2.
Lingkup Teknologi Informasi
Secara umum teknologi informasi selalu
berkaitan dengan dua aspek yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras (hardware) menyangkut
pada peralatan-peralatan bersifat fisik, seperti: memory, monitor, keyboard,
CPU, mouse, dan lain-lain. Sedangkan perangkat
lunak (software) terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur
perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi tersebut.
Teknologi informasi terdiri atas enam bagian yaitu:
1.
Teknologi masukan (input
technology)
2.
Teknologi keluaran (output
technology)
3.
Teknologi penyimpan (storage
technology)
4.
Teknologi komunikasi (
communication technology)
5.
Mesin pemproses (processing
machine) atau CPU
3.
Ciri Informasi
Sejumlah informasi yang biasa kita dengarkan atau kita peroleh
kadang memiliki karakteristik yang berbeda, tentunya hal itu disesuaikan dengan
sumber informasi, bentuk dan jenis informasi serta untuk apa informasi itu kita
cari. Dalam membantu anda untuk mengenali bagaimana informasi itu bisa kita
kenali, maka berikut penjelasan mengenai ciri-ciri informasi. Deni Darmawan
(2001) menjelaskan 5 ciri dari informasi yang bisa memberikan makna bagi
pengguna, diantaranya:
a.
Amount of Information (Kuantitas
Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh suatu prosedur
pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
b.
Quality of Information (Kualitas
Informasi), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan
tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
c.
Recency of Information (Informasi
Aktual), dalam arti bahwa informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu
mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
d.
Relevance of Information (Informasi yang
relevan atau sesuai), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan
tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
e.
Accuracy of Information (Ketepatan
Informasi), dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu
mampu memenuhi kebutuhan informasi.
f.
Authenticity of Information (Kebenaran
Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan
tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.
Ciri-ciri dari informasi ini idealnya dimiliki oleh informasi yang
dibutuhkan ketika kita akan merumuskan atau membuat kebijakan tertentu,
sehingga tindakan atau aktivitas yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan pemakaian informasi yang dimaksud.
4.
Komponen-komponen Informasi
Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi
orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung
salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan
information system, pada dasarnya ada sekitar 8 komponen. Adapun keenam
komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Root of Information, yaitu komponen akar
bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses
pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah
informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
b.
Bar of Information, merupakan komponen
batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan
memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa
dipahami. Contohnya jika anda membaca Headline dalam sebuah surat kabar, maka
untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga
maksud dari informasi yang ada pada head line tadi bisa dipahami secara utuh.
c.
Branch of Information, yaitu komponen
informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai
contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis
sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti Matematika bentuknya adalah hasil
dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang,
biasanya disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial, misalnya
dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
d.
Stick of Information, yaitu komponen
informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini
merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap
(suplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika
seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu
proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi
pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
e.
Bud of Information, yaitu komponen
informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting
sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi
ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai
kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen ini adalah informasi
tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang,
harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
f.
Leaf of Information, yaitu komponen
informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan
kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini
berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang
menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.
Keenam komponen ini sekaligus menjadi syarat sehingga sebuah
informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yng valid dan reliabel,
utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan
sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring
perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila
diperlukan.
5.
Perkembangan Teknologi
Informasi
Untuk memahami informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang
namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep informasi dalam hal ini akan
dibahas sepintas tentang data. Pada dasarnya data adalah fakta, kejadian,
berita, fenomena dan sejenisnya yang dapat diolah atau diproses berdasarkan
prosedur tertentu yang pada akhirnya menjadi keluaran dalam bentuk informasi.
Data dapat berupa angka, ukuran, kata, kalimat, tulisan-tulisan, uraian cerita,
gambar, simbol, tanda, yang belum memliliki ciri-ciri informatif dan belum
diinformasikan keberadannya, sehingga diperlukan pengolahan. Dengan demikian
untuk dapat memahaminya maka diperlukan prosedur pengolahan misalnya
perhitungan, pengukuran terhadap data-data yang dimilikinya.
Dengan demikian informasi ini dapat dikatakan sebagai sejumlah data
yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka
menguji tingkat kebenarannya, ketercapaiannya sesuai dengan kebutuhan. Sistem
pengolah data ini sangat dibutuhkan sehingga semua data dapat dengan cepat dan
mudah menjadi sekumpulan informasi yang siap pakai.
Sebagai perbandingan pemahaman terhadap informasi ini berikut ada
beberapa definisi informasi, diantaranya :
1.
Informasi merupakan hasil dari
pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat
menjadi informasi.
2.
Informasi merupakan data yang
telah mengalami pengolahan
3.
Informasi memberikan makna
4.
Informasi berguna atau
bermanfaat
5.
Informasi merupakan bahan
pembuat keputusan.
B. Teknologi Komunikasi
1.
Pengertian dan Ruang Lingkup
Teknologi Komunikasi
Pengertian informasi disimpulkan sebagai sebuah proses pengolahan
data berupa data (informasi) dengan menggunakan perangkat komputer atau alat
elektronik lain yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan menghasilkan
informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Bagaimana dengan pengertian
teknologi komunikasi? Sebagai satu satuan yang membentuk kata teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
Jika komunikasi seperti dalam kamus bahasa Indonesia diartikan
sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, jika arti komunikasi dikaitkan
dengan teknologi maka penekanan kata teknologi komunikasi lebih tertuju kepada
kata “media”. Sehingga teknologi komunikasi didefinisikan sebagai alat (media)
yang digunakan untuk melakukan penyampaian informasi kepada orang lain dengan
efektif dan efisien. Lebih jelasnya media yang dimaksud dapat berupa komputer,
teleconferencing, video, animasi, multimedia interaktif, jaringan internet dan
lain-lain.
2.
Keterkaitan Teknologi Informasi
dan Teknologi Komunikas
Dari definisi teknologi informasi dan teknologi komunikasi pada
bagian atas, kita dapat menyatakan bahwa kedua definisi tersebut memiliki
keterkaitan antara keduanya. Dengan teknologi informasi lebih menekankan pada
proses pengolahan data (informasi), yang dapat berupa masukan data (melalui
perangkat keras), menyimpan (dalam CPU) dan menampilan data (print out) dengan
menggunakan perangkat elektronik seperti komputer. Sedangkan teknologi
komunikasi lebih menekankan pada penggunaan media (seperti komputer) dalam
menyampaikan informasi, tentunya dengan mengkomunikasi informasi tersebut
secara efektif dan efisien.
3.
Peran Pendidik dalam
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Ada beberapa peran pendidik dalam kerangka pemanfaatan
teknologi informasi di sekolah. Pertama, ada sejumlah pendidik yang mengaku
bahwa mereka belum memiliki kemampuan untuk menggunakan alat teknologi
informasi. Ada pendidik, yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan untuk
menggunakan komputer. Ada pula pendidik yang sudah memiliki pengetahuan
menggunakan komputer tetapi belum memiliki kemampuan untuk menggunakan
internet. Dalam hal ini, perlu ada penekanan kepada para pendidik agar mereka
memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi.
Kedua, pendidik dapat mengikutsertakan keunggulan
teknologi informasi dalam pemberian tugas kepada para peserta didik. Peserta
didik ditugaskan untuk memanfaatkan keunggulan teknologi informasi sehingga
mereka dapat menghasilkan pekerjaan yang sempurna. Pendidik, misalnya,
menugaskan peserta didik untuk mengarang atau melukis dengan menggunakan
komputer. Dengan fasilitas edit yang canggih, pendidik dapat menuntut karya
peserta didik yang terus diedit sampai sempurna.
Ketiga, di bawah pengawasannya secara langsung, pendidik
dapat menugaskan para peserta didik untuk bermain di komputer sesaat sebelum
pelajaran dimulai berkenaan dengan topik yang akan diajarkan. Sebelum masuk
kelas, pendidik misalnya dapat menugaskan peserta didik untuk bermain dengan
komputer untuk membuat bermacam lingkaran serta bermacam susunan dari sejumlah
lingkaran. Setelah itu, pendidik memberi pelajaran tentang lingkaran.
Keempat, pendidik dapat menugaskan para peserta didik
untuk mengumpulkan sejumlah informasi tertentu dari internet serta menyusun
laporan tertulis tentang kumpulan informasi itu. Lebih baik lagi kalau pendidik
terlebih dahulu mengakses informasi itu sehingga peserta didik ditugasi untuk
mengakses informasi yang telah diakses oleh pendidik itu.
Dalam rangka ini, pendidik dapat juga menugaskan para
peserta didik untuk mencari sejumlah judul literatur perpustakaan melalui
internet pada website tertentu. Misalnya, pendidik memberikan nama pengarang,
peserta didik mencari judul literatur atau sebaliknya. Kelima, sejumlah
kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan melalui transparansi, slide, film
atau videotape, kini sudah dapat dilakukan melalui teknologi informasi yakni
komputer. Bahkan pekerjaan rumah dapat juga dikerjakan melalui teknologi
informasi. Di samping berbagai kemungkinan ini, pendidik dapat saja secara
proaktif mencari kegiatan pembelajaran lainnya yang dapat memanfaatkan
keunggulan teknologi informasi. Termasuk di dalamnya, latihan berpikir
sistematik melalui pembuatan program komputer seperti yang telah banyak
dilakukan di sekolah sekarang ini.
4.
TIK sebagai Jembatan Menuju
Realitas Pembelajaran
Perkembangan Teknologi Informasi yang mampu mengolah, mengemas dan
menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran baik dalam medium audio,
visual, audio visual bahkan multi media, dewasa ini telah mampu mewujudkan apa
yang disebut dengan Virtual Learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu
mengemas kondisi dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi lebih menarik dan
memberikan pengkondisian secara adaptif pada si pembelajaran di manapun mereka
berada.
Memang upaya ke arah tersebut banyak dicontohkan dengan munculnya
konsep e-learning. Di mana secara realitas bahwa pembelajaran itu tidak sulit
walaupun dibatasi olah ruang dan jarak yang tidak mungkin jika dilakukan secara
nature, akan tetapi justru realitas yang diharapkan ini mampu diwujudkan
melalui konsep e-learning ini.
5.
Hakikat Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Sebelumnya telah dibahas tentang konsep teknologi informasi dan
komunikasi merupakan dasar untuk memahami apa itu teknologi komunikasi.
Teknologi komunikasi dianggap mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk
sistem, saluran, perangkat keras dan perangkat lunak dari komunikasi modern.
Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari pengertian teknologi
komunikasi. Akan tetapi, apabila diamati dengan lebih mendalam baik pengertian
teknologi komunikasi maupun teknologi informasi, nyatalah bahwa di antara dua
bidang tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, bahkan seringkali
digunakan untuk menyebut hal yang sama secara bergantian. Oleh karena itu,
dalam penggunaan sehari-hari kedua istilah tersebut seringkali diucapkan dalam
nafas yang sama, karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah
tersebut memang saling berkaitan satu sama lain.
Secara sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu
yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari
dengan mudah dan akurat. Isi dari ilmu tersebut dapat berupa teknik-teknik dan
prosedur untuk menyimpan informasi secara efisien dan efektif. Informasi dapat
dikatakan sebagai data yang telah di olah. Informasi tersebut dapat disimpan
dalam bentuk tulisan, suara, gambar, gambar mati ataupun gambar hidup, Sehingga
informasi akhirnya dapat berupa ilmu dan pengetahuan itu sendiri.
Bila informasi tersebut volumenya kecil, tentunya tidak perlu
teknik-teknik atau prosedur yang rumit untuk menyimpannya. Namun bila informasi
tersebut dalam volume yang besar, diperlukan teknik dan prosedur tertentu untuk
menyimpannya agar mudah mencari informasi yang tersimpan. Komputer mempunyai
kapasitas untuk menyimpan informasi dalam volume besar. Pada mulanya komputer
hanya mampu menyimpan teks dan grafik sederhana saja. Namun dewasa ini komputer
telah mampu menyimpan informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk
audio, visual, dan audio visual.
Teknologi Informasi (Information Technology)
yang mulai populer di akhir tahun 70-an, dihantarkan untuk menjawab tantangan.
pada masa sebelumnya, istilah tekonolgi komputer atau pengolahan data
electronis atau EDP (Electronic Data Processing). Menurut kamus Oxford (1995),
teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika,
terutama komputer untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi
apa saja, termasuk kata, bilangan, dan gambar. Menurut Alter (1992), teknologi
informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu
atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap mentransmisikan,
menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Lebih lanjut, menurut Martin (1999) teknologi informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi, melainkan mencakup juga teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi. Secara lebih umum Lucas (2000) menyatakan bahwa
teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, seperti
mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, software pemproses
transaksi perangkat lunak untuk lembar kerja, peralatan komunikasi dan
jaringan.
Everett M Rogers dalam bukunya Communication Technology
(1986), mengemukakan bahwa "Teknologi informasi merupakan perangkat keras
bersifat organisatoris dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa individu
atau khalayak mengumpulkan, memproses dan saling mempertukarkan informasi
dengan individu atau khalayak lain."
Pendapat tersebut mengisyaratkan bagaimana teknologi informasi
dapat memberikan andil dalam proses komunikasi individu secara efektif
khususnya dalam menembus ruang dan waktu ketika berkomunikasi dengan individu
lainnya. Kecenderungannya dalam upaya memperoleh efektivitas komunikasi jarak
jauh ini tidak terlepas dari komponen komunikasi jarak jauh, seperti
instrumental tools, atau dalam konteks teknologi informasi, maka teknologi yang
digunakan diantaranya komputer dan piranti pendukung lainnya.
Telaah terhadap piranti teknologi informasi ini
dijelaskan oleh Haag dan Keen (1996) dalam Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni
(2003:2) bahwa "Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu
Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi." Demikian juga dengan apa yang disampaikan oleh
William dan Sawyer (2003) yang dikutif Abdul Kadir dan Terra Ch Triwahyuni
(2003:2) dalam bukunya pengenalan teknologi informasi mengemukakan bahwa
"Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer)
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan
video." Dari definisi di atas tergambar bahwa teknologi informasi baik
secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer,
tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain yang di sebut teknologi
informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi.
C. Perkembangan TIK dalam Pendidikan
1.
Sejarah Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan
ini yaitu sebagai individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia
membutuhkan untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan
penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Atas dasar kebutuhan
tersebut, manusia berupaya mencari dan mencipta sistem dan alat untuk saling
berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan
bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan
internet.
Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia
seiring dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah
Teknologi Informasi (Information Technology). Dimulai dari bentuk gambar yang
tak bermakna pada dinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai informasi yang kemudian
dikenal dengan nama internet. Informasi yang dikekola dan disampaikan juga
terus dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti sekedar menggambarkan
suatu keadaan, sampai pada informasi strategis seperti taktik bertempur.
Memperhatikan perkembangan informasi
tersebut, kita akan mempelajari secara singkat sejarah teknologi infomasi dalam
upaya untuk mendapatkan keutuhan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi
informasi. Sejarah teknologi dapat kita bagi ke dalam masa pra-sejarah, masa
sejarah, dan masa modern.
Teknologi informasi merupakan gabungan
antara teknologi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Pengembangan teknologi hardware cenderung menuju ukuran yang kecil dengan
kemampuan serta kapasitas yang tinggi. Namun diupayakan harga yang relatif
semakin murah. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan
memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan
akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perkembangan teknologi informasi
telah memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi,
seperti: e-government, e-commerce, e-education, e-medicine, dan lainnya, yang
kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, meliputi: memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang
strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat
komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer
dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Dengan ditunjang teknologi informasi telekomunikasi data
dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh
aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan
pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani.
Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis,
dan asosiaasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu
dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu,
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat
bertukar pikiran. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam
kehidupan, dari kehidupan itu dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti
ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh
berbagai kebutuhan secara elektronik. Sehingga sekarang sedang semarak dengan
berbagai terminologi yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce,
e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory,
e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Ekonomi global juga mengikuti evoluasi dari agraris
dengan ciri utama tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Melalui
penemuan mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan
ciri utama modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Abad sekarang,
cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi berdasar pada
pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information
focused). Telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi
kunci (enabler technology). Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat,
memungkinkan diterapkannya cara-cara yang lebih efisien untuk produksi,
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke
dalam masyarakat atau ekonomi informasi sering disebut sebagai masyarakat pasca
industri. Pada era informasi ini, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi
menjadi faktor penentu dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha,
sehingga dunia ini menjadi suatu kampung global atau Global Village.
2.
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
telah menjadi bendera baru bagi Norway. Saat ini industri ICT merupakan
industri land-based kedua terbesar di Norway berdasarkan pergantian yang
terjadi (turnover), dan tidak hanya menciptakan kekayaan tapi juga merupakan
pemasok vital bagi sektor bisnis dan umum lainnya. Industri ini terdiri dari
berbagai jenis perusahaan berteknologi tinggi yang menciptakan jenis
telekomunikasi baru, perangkat keras dan lunak ICT, produk elektronik untuk
industri, serta menyediakan layanan konsultasi.
Norwegia merupakan salah satu pengguna ICT per-kapita
terbesar di dunia, dengan infrastruktur yang mencakup sistem yang dikembangkan
dengan baik dan jaringan kabel fiber optik untuk transmisi digital. Kapasitas
jaringan komunikasi Norwegia mengalami perkembangan pesat, dan sektor
telekomunikasi telah melahirkan peneliti dan perusahaan yang mampu bersaing
dalam skala internasional. Rangkaian produk yang tersedia termasuk sistem
komunikasi satelit, sistem penempatan global, sistem telepon selular, sistem
pengelolaan jaringan, sistem transmisi dan teknologi fiber optik.
Perancang perangkat keras Norwegia merupakan kelompok
yang inovatif, dan telah mengembangkan beragam produk khusus, seperti sistem
konferensi melalui video, peralatan multimedia, transmiter radio dijital,
solusi penyimpanan data, terminal kartu kredit dan penyedia tenaga listrik.
Revolusi perangkat lunak Norwegia dipicu oleh
perkembangan industri tradisional, seperti minyak, jasa pengiriman dan
perikanan. Kebutuhan dari sektor tersebut, serta kemampuan menciptakan serta
membiayai solusi dengan teknologi tinggi dengan menekan biaya telah mendorong
pengembangan perangkat lunak baru dan terintegrasi. Saat ini terdapat banyak
perusahaan di industri ICT yang memasok solusi perangkat lunak dan moduler
(termasuk data, customer relations, administratif, dan sistem pengelolaan
keuangan) ke hampir seluruh sektor swasta dan publik. Perusahaan Norwegia juga
telah menjadi pelopor di bidang telemedicine dan belajar jarak jauh. Solusi
canggih mulai dilirik oleh pembeli internasional.
Internet banyak digunakan di Norwegia, dan terus
mengalami pertumbuhan secara cepat. Perusahaan Norwegia merupakan yang terdepan
dalam bidang teknologi Internet, termasuk pengembangan situs multi fungsi dan
Intranet, Web browsers yang sangat cepat, permainan on-line dan solusi
e-commerce. Industri ICT Norwegia unggul dalam menemulkan solusi yang mudah
digunakan, yang memprioritaskan pengguna dan interaksi antar individu.
Bidang TIK masih akan terus pesat
berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang.
Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni
Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya
miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa
maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui
penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor.
Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus
berevolusi sampai saat ini.
Dalam sejarah perkembangan Teknologi informasi
khususnya dalam bidang pendidikan sendiri, kita telah banyak menemukan saat ini
televisi maupun radio yang menunjang kemajuan pendidikan terutama di Indonesia,
yang mana sarana tersebut merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi
kepada masyarakat dimanapun mereka berada. Namun pada kenyataannya, hal ini
juga kurang strategis karena baik televisi maupun radio, merupakan sarana
informasi yang bersifat searah saja. Dengan adanya komputer, maka informasi
dapat disajikan dalam bentuk apa saja, bisa berupa teks, image, video , sound,
dan sebagainya. Kemudian kita bisa belajar melalui internet, yang mana dengan
internet kita dapat belajar tanpa adanya batasan tempat maupun waktu, yang mana
belajar lebih bersifat realtime. Hal yang menarik adalah kita bisa belajar
dengan menggunkan video conference kita bisa memanfaatkannya selama kita masih
terhubung dengan jarring, dan yang lebih menyenangkan yaitu kita bisa belajra
setiap waktu tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Banyak hal lainya yang
ditawarka dalam perkembangan teknologinya lainnya yang mempermudah kita adalam
memperkaya ilmu dan pengatahuan, contohnya saja jika kita tidak mampu membeli
buku, maka dengan internet orang bisa melakukan sharing e-book, kemudian kita
bisa juga berbagi audio, video lainnya, bahkan yang lebih seru lagi adalah kita
bisa membaca koran via online, adalagi istilah E-Zine, yang mana ini merupakan
e-magazine. Mungkin untuk ide yang lebih seru lagi untuk bidang perkembangan
teknologi informasi komputer yang sangat memukau adalah e-laboratorium, yang mana
dalam perkembangan IT saat ini e-laboratorium ini sudah ada namun,
penggunaannya sangat minim sekali.
E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas
dan proses-proses laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada
dasarnya, perangkat lunak ini adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang
dapat dikemas dalam keping CD, DVD maupun disajikan pada web-site sebagai
web-based application (perangkat lunak yang berjalan pada jaringan internet).
Siapapu yang menemukan ide-ide briliannya dalam hal penelitian dan sebagai bisa
langsung melakukan sharing mengenai ilmu yang telah didapatkannya, sehingga
setiap pengetahuan kita akan selalu terupdate kapanpun. Dimasa mendatang
anak-anak sekolah akan menggunakan Internet sebagai sarana mereka relajar,namun
hal ini tidak terlepas dari banyaknya sisi-sisi negatif yang bisa ditimbulkan,
salah satunya yaitu pengajaran seperti menulis dengan pulpan dan pensil, dsb
akan banyak ditinggalkan.
Intinya yang perlu ditekankan adalah bagaimana
pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer harus merata di seluruh
Indonesia, walaupun minimal menggunakannya hanya untuk melihat informasi
penting terkait dengan informasi pendidikan yang ada di Indonesia. Selain itu
menggunakan media-media teknologi yang ada juga sangat membantu siswa dalam
memahami mata pelajaran, misalnya membuat simulasi ilmu Fisika, ilmu kimis, dan
lain sebaginya, dengan demikian para siswa dapat melihat secara nyata mengenai
ilmu-ilmu pengetahuan yang ada. Manfaat lain adalah siswa merasa tidak jenuh
dalam belajar, dab siswa bisa mengembangkan sendiri konsep-konsep yang ada
dengan mengembangkan sendiri, maka dengan sendiinya siswa mampu untuk
bereksplore. Mengkombinasikan antara materi yang diberikan kepada siswa suatu
pengajaran yang bagus, karena akan mengatasi kejenuhan bagi siswa, para
pengajaran diharapkan mampu untuk membagi waktu, kapan
saatnya dia memberikan materi konsep dengan menggunkan media, seperti CD
ataupun DVD, serta memanfaatkan semua media teknologi lainnya yang bisa dimanfaatkan
sesuai fungsinya, yang mana sudah dijelaskan sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas, dapat ditarik beberapa poin penting
sebagai kesimpulan akhir dari pembahasan materi.
Beda teknologi komunikasi dan teknologi informasi :
1.
Teknologi informasi adalah
pemrosesan, pengolahan dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan
telekomunikasi.
2.
Teknologi komunikasi merupakan
alat yang menambah kemampuan orang berkomunikasi. Dalam International
Communication Association (Ikatan Sarjana Komunikasi Internasional).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.Secara
sederhana "teknologi informasi" dapat dikatakan sebagai ilmu yang
diperlukan untuk mengolah informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan
mudah dan akurat.Isi dari ilmu tersebut dapat berupa prosedur, cara-cara dan
teknik-teknik untuk menumpulkan, menyimpan, mengolah atau menelusuri informasi
secara efisien dan efektif. Dengan kata lain teknologi informasi adalah
serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi,
pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan
informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan
penggunaan informasi.
Selanjutnya dari perkuliahan diperoleh suatu kesimpulan bahwa
hakikat dari teknologi adalah rekayasa manusia dalam memecahkan masalah.Adapun
benda-benda hasil rekayasa manusia disebut produk teknologi seperti: barang-barang
elektronik, automotif, dll.Lebih jauh lagi yang disebut teknologi modern adalah
kemampuan dari daya pikir kita untuk memecahkan masalah dengan cepat dan tepat
selalu mengikuti perkembangan jaman.
Daftar
Pustaka
Munir. 2008.
Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung Alfabeta.
Abrar, Ana
Nadhya, 2003. Tekonologi Komunikasi, Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta LESFI.
Kadir, Abdul,
Triwahyuni. 2003. Teknologi Informasi, Yogyakarta : Kanisius.
Darmawan, Deni.
2005. Penulisan Bahan Ajar Modul Berbasis Multimedia. Bandung : Makalah Diklat
Dosen STSI tahun-1 Hibah A1.
Nasution,
Zulkarimein. 2001. Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta : Universitas
Terbuka
Susilana, Rudi.
2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan
Pembelajaran Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.